Sebelum dilaksanakannya akad nikah atau peresmian perkawinan esok harinya, pada malam harinya kedua mempelai (di rumah masing-masing) meminta restu dari family-family yang tua-tua. Mereka juga akan ditepung tawari.
Selain itu juga, pada malam tersebut diadakan Berinai dan Berandam. Pada malam tersebut pihak keluarga si gadis (mempelai wanita) dengan rombongan kecil mengantar inai dan tepung tawar kepada keluarga mempelai laki-laki. Sebagai tanda terima kasih dari pihak mempelai laki-laki, maka membalasnya dengan memberikan kain, cermin, bedak dan lainnya kepada pihak mempelai wanita.
Cara berinai ini yaitu : kuku dan ujung jari tangan dan kaki dibungkus atau ditutupi dengan inai (sejenis tumbuhan yang kemudian ditumbuk halus). Inai yang telah dibalurkan ke jari atau kuku akan meninggalkan warna kuning kecoklatan. Selain jari dan kuku, bagian tepi telapak tangan dan kaki, juga telapak tangan diberikan inai, hal ini ditafsirkan untuk menambah tenaga ghaib dan mengusir setan.
Selain berinai, juga dilakukan Berandam terhadap mempelai wanita. Acara Berandam ini yaitu dengan cara memotong / menggunting sedikit-sedikit rambutnya agar cantik ketika didandan.
Sebenarnya masih ada lagi yang dilakukan sebelum diadakannya masa perkawinan ini, namun sekedar ini saja yang dapat dituliskan, mengingat terlalu banyak dan terlalu panjang. Harap maklum.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar disini